Jakarta – Penyanyi Sarwendah tak lagi diam mendengar berita hoaks yang menyudutkan dirinya dengan Betrand Peto. Sarwendah merasa dalam kondisi seperti ini diam bukan lagi sebuah emas.
Ketiga anak Sarwendah dan Ruben Onsu, yakni Betrand Peto, Thalia, dan Thania diberi pendampingan psikolog anak. berita status

\”Iya tiga-tiganya. Kalau yang paling kecil memang karena yang duanya ke psikolog anak, yang terakhir juga karena aku mau tahu gimana perkembangannya. Tapi, yang lebih fokus Betrand dan Thalia,\” jelas Sarwendah di studio Rumpi: No Secret, kawasan Transmedia, Jakarta Selatan, kemarin.

Sebagai ibu, Sarwendah ingin berbuat adil kepada tiga anaknya. Akan tetapi, dia juga tak bisa mengendalikan opini buruk dari orang.

\”Aku nggak mau membedakan anak, tapi orang berpikirnya beda. Seiring berjalannya waktu dan akhirnya ini sangat mengganggu, karena ini anaknya juga terganggu, Onyo (panggilan Betrand Peto) pun terganggu. Banyak faktor kenapa mereka harus ke psikolog anak,\” tuturnya.

\”Sempat ada momen awkward nggak? Dekat takut nggak? Ada. Sekarang pun gitu. Disebelah dia takut terus pergi. Bingung juga harus gimana, jadi aku lebih baik minta pendampingan dari yang ahli,\” sambung perempuan berusia 34 tahun itu. berita status

Adanya perubahan sikap pada Betrand Peto dirasakan oleh Sarwendah. Sebagai orang tua dia berusaha untuk memperbaiki kondisi mental anaknya.

\”Murung iya pasti. Ini kita ngomongin fokus ke Onyo. Perubahan sikap iya. Momen awkward itu dulu sempat ada. Akhirnya ke psikolog diperbaiki semuanya, dinetralkan kembali, akhirnya begini lagi. Sekarang mungkin lebih complicated akhirnya momen awkward ada juga,\” ucapnya.

Mantan personel Cherrybelle itu mengaku sedih melihat anak-anaknya kena dampak opini-opini buruk orang lain yang tidak benar. Betrand Peto yang kini menginjak usia 19 tahun, dikatakan Sarwendah masih butuh penjelasan ketika dirinya merasa banyak orang jahat.

\”Aku kadang juga bingung jelasinnya kalau aku nangis depan dia gimana. Jadi aku tetap strong di depan dia. Jadi aku lebih menyarankan untuk bicara ke psikolognya. Mungkin ada hal-hal yang mau diceritain takutnya penilaian aku belum tentu akurat. Apalagi aku juga kan yang dikatain (sama haters), jadi otomatis aku juga ada perasaan sedih, kesal, aku takut pas jelasin jadi nggak netral. Makanya akhirnya dia ngobrol ke psikolog,\” kata Sarwendah.

Sedangkan untuk Thalia Putri Onsu, Sarwendah merasa perlu diberikan pendampingan psikolog anak karena sudah bisa membaca dan tahu tentang keadaan sekitar. Termasuk juga soal jati diri Thalia yang semula statusnya sebagai anak pertama.

\”Kalau dia itu kenapa ke psikolog karena pertama kali dia adalah anak satu-satunya, tiba-tiba dia ada adiknya. Pada saat itu aku ingat masih di Singapura, tiba-tiba aku bertemu sama Onyo (waktu itu Sarwendah belum kenal Betrand Peto), hadir juga Onyo. Jadi jati diri kayak hilang, dia bukan jadi kakak, jadi adik, padahal dia tadinya satu-satunya. Itu bermasalah atau tidak? Sempat ada. Coba dijelaskan lagi, diterangin sama psikolognya,\” jelas Sarwendah. berita status

Baca juga :

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *